Sebelumnya sudah diuraikan bahwa segala sesuatu yang meliputi ruang dan waktu akan memiliki masa awal (muda) lalu beranjak dewasa (pertengahan) lalu menjadi tua (berada pada usia senja). Tentunya sebelum usia muda ia berada posisi tidak ada (bentuknya lain) kemudian terlahir. Juga setelah senja tentu akan menuju akhir hayat (mati). Itulah perjalanan hidup ciptaan tuhan, Masing-masing ada masanya.
Aktivitas manusia mempengaruhi kehidupan mikro, meso dan makro. Pada intervensi makro, manusia sangat bertanggung jawab pada kelangsungan hidup jagad raya. Bumi sebagai tempat berpijaknya seluruh manusia, hewan dan tumbuhan akan tetap bertahan jika bumi masih dalam keadaan stabil. Bumi dikatan stabil jika masih mampu memberikan seluruh kebutuhan mahluk hidup yang terdapat di dalamnya. Kebetuhan tersebut antara lain adalah, makanan, minuman, udara, energy serta tempat berpijak.
Saat ini bumi masih mampu menyediakan semua kebutuhan dasar mahluk hidup tersebut. Namun eksploitasi alam secara berlebihan akan mengancam kestabilan pangan pada bumi. Setiap benda atau mahluk ciptaan memiliki dimensi fisik yang tidak selalu sama. Sebelum manusia dinyatakan hidup, mereka pernah mati dan bentuknya tidak seperti manusia secara fisik. Mereka adalah mahluk yang berasal dari unsur-unsur tertentu kemudian menjadi molekul sehingga terbentuk organ dan membentuk system organism lalu menjadi sosok mahluk hidup.
Setelah terbentuk menjadi tubuh manusia, maka proses hidup dari lahir hingga mati akan terus mengalami perubahan yaitu muda, dewasa, senja dan mati. Kematian seseorang akan mengurai fisiknya menjadi unsur-unsur lain yang bentuknya terurai menjadi logam dan gas, lebih jauh dikenal sebagai tanah, air, udara dan energy. Benda ciptaan lain juga ada dan mengalamai perubahan. Benda-benda tersebut terurai dan terus terurai sesuai dengan hukum alam. Mereka akan menempati suatu tempat lalu berpindah ketempat lain dengan bentuk yang mungkin sama atau mungkin bentuk yang beda setelah mengalami proses kimia. Seperti yang tergambar pada mahluk hidup di atas, bumi sebagai skala makro juga tidak lepas dari pengaruh usia muda, pertengahan atau dewasa, senja dan suatu saat nanti akan berakhir.
Hukum tersebut sudah pasti terjadi, hanya saja belum ada bayangan kapan masa itu terjadi. Tanda lain adalah kondisi fisik dari keadaan awal yang kurang stabil lalu berubah menjadi lebih baik hingga berada pada puncak kestabilan, setelah melewati kondisi stabil maka perlahan akan terjadi pergeseran menjadi tidak stabil dan akhirnya mati. Manusia, hewan dan tumbuhan juga mengalami hal yang sama. Mereka terlahir dari kondisi yang tidak stabil lalu beranjak pada kondisi yang lebih baik menjadi dewasa, setelah dewasa kondisi fisik akan terus mengalami perubahan menjadi lebih tua hingga usia senja dan dipastikan setiap mahluk mengalami kematian.
Bumi pun berangkat dari kondisi yang goyang dan tidak stabil kemudian mengalami proses panjang menjadi lebih baik hingga berada pada posisi yang sangat stabil. Bumi dan hamparannya tidak lagi mengalami kegoncangan, bumi juga mengikuti rotasi dan poros yang sangat stabil sehingga tidak terjadi lagi goncangan atau tabrakan dengan bintang-bintang lain. Ini menandakan bahwa bumi telah berada pada puncak kedewasaannya. Selanjutnya bumi akan mengalami masa dimana tubuhnya tidak lagi mampu menyediakan segala kebutuhan manusia karena ekploitasi berlebihan yang dilakukan manusia tidak berimbang terhadap bumi.
Ketika bumi tidak lagi mampu menyediakan kebutuhan manusia maka pemberontakan melalui perut bumi akan terjadi. Gempa bumi, kebakaran, banjir bandang, tsunami dan lain-lain akan terjadi untuk menyeimbangkan kembali permukaan bumi. Memang kerusakan alam terjadi akibat perbuatan manusia namun kerusakan tersebut berpotensi mengakibatkan bencana untuk memperbaiki kembali kondisi alam ini. (ket. Seleksi alam dalam ilmu biologi). Namun pada puncak beban, bumi tidak lagi akan mampu bertahan pada kondisi stabil. Jika berada pada puncaknya, bumi akan mengalami kehancuran total atau mungkin ledakan dahsyat. Sebagai mahluk dan bagian dari alam semesta yang bertanggungjawab akan keberlangsungan dan kelestarian alam semesta, sudah seharusnya manusia memerangi setiap tindakan pencemaran linkungan, melawan korporasi yang melakukan eksploitas alam, terlebih yang melakukannya secara berlebihan.
Mengkampanyekan hidup sederhana, melakukan pemeliharaan alam dengan penuh cinta sehingga bumi tidak berakhir karena ketersediaan kebutuhan mahluk hidup didalamnya sudah tidak lagi terpenuhi. Kalaupun bumi harus berakhir, biarlah makhluk hidup tidak merasakan penderitaan yang berlebihan karena kondisinya yang kritis. Semoga kita tidak mewariskan alam raya pada generasi selanjutnya dalam keadaan rusak berantakan. Meskipun berdasarkan ajaran agama bahwa alam raya ini akan berakhir dan waktunya sudah dekat namun semangat untuk mempertahankan kelestarian alam tetap harus lebih maksimal lagi. Teori-teori ilmiah juga mengemukakan bahwa alam akan berakhir dan waktunya tidak terlalu lama.
Saat ini bumi masih mampu menyediakan semua kebutuhan dasar mahluk hidup tersebut. Namun eksploitasi alam secara berlebihan akan mengancam kestabilan pangan pada bumi. Setiap benda atau mahluk ciptaan memiliki dimensi fisik yang tidak selalu sama. Sebelum manusia dinyatakan hidup, mereka pernah mati dan bentuknya tidak seperti manusia secara fisik. Mereka adalah mahluk yang berasal dari unsur-unsur tertentu kemudian menjadi molekul sehingga terbentuk organ dan membentuk system organism lalu menjadi sosok mahluk hidup.
Setelah terbentuk menjadi tubuh manusia, maka proses hidup dari lahir hingga mati akan terus mengalami perubahan yaitu muda, dewasa, senja dan mati. Kematian seseorang akan mengurai fisiknya menjadi unsur-unsur lain yang bentuknya terurai menjadi logam dan gas, lebih jauh dikenal sebagai tanah, air, udara dan energy. Benda ciptaan lain juga ada dan mengalamai perubahan. Benda-benda tersebut terurai dan terus terurai sesuai dengan hukum alam. Mereka akan menempati suatu tempat lalu berpindah ketempat lain dengan bentuk yang mungkin sama atau mungkin bentuk yang beda setelah mengalami proses kimia. Seperti yang tergambar pada mahluk hidup di atas, bumi sebagai skala makro juga tidak lepas dari pengaruh usia muda, pertengahan atau dewasa, senja dan suatu saat nanti akan berakhir.
Hukum tersebut sudah pasti terjadi, hanya saja belum ada bayangan kapan masa itu terjadi. Tanda lain adalah kondisi fisik dari keadaan awal yang kurang stabil lalu berubah menjadi lebih baik hingga berada pada puncak kestabilan, setelah melewati kondisi stabil maka perlahan akan terjadi pergeseran menjadi tidak stabil dan akhirnya mati. Manusia, hewan dan tumbuhan juga mengalami hal yang sama. Mereka terlahir dari kondisi yang tidak stabil lalu beranjak pada kondisi yang lebih baik menjadi dewasa, setelah dewasa kondisi fisik akan terus mengalami perubahan menjadi lebih tua hingga usia senja dan dipastikan setiap mahluk mengalami kematian.
Bumi pun berangkat dari kondisi yang goyang dan tidak stabil kemudian mengalami proses panjang menjadi lebih baik hingga berada pada posisi yang sangat stabil. Bumi dan hamparannya tidak lagi mengalami kegoncangan, bumi juga mengikuti rotasi dan poros yang sangat stabil sehingga tidak terjadi lagi goncangan atau tabrakan dengan bintang-bintang lain. Ini menandakan bahwa bumi telah berada pada puncak kedewasaannya. Selanjutnya bumi akan mengalami masa dimana tubuhnya tidak lagi mampu menyediakan segala kebutuhan manusia karena ekploitasi berlebihan yang dilakukan manusia tidak berimbang terhadap bumi.
Ketika bumi tidak lagi mampu menyediakan kebutuhan manusia maka pemberontakan melalui perut bumi akan terjadi. Gempa bumi, kebakaran, banjir bandang, tsunami dan lain-lain akan terjadi untuk menyeimbangkan kembali permukaan bumi. Memang kerusakan alam terjadi akibat perbuatan manusia namun kerusakan tersebut berpotensi mengakibatkan bencana untuk memperbaiki kembali kondisi alam ini. (ket. Seleksi alam dalam ilmu biologi). Namun pada puncak beban, bumi tidak lagi akan mampu bertahan pada kondisi stabil. Jika berada pada puncaknya, bumi akan mengalami kehancuran total atau mungkin ledakan dahsyat. Sebagai mahluk dan bagian dari alam semesta yang bertanggungjawab akan keberlangsungan dan kelestarian alam semesta, sudah seharusnya manusia memerangi setiap tindakan pencemaran linkungan, melawan korporasi yang melakukan eksploitas alam, terlebih yang melakukannya secara berlebihan.
Mengkampanyekan hidup sederhana, melakukan pemeliharaan alam dengan penuh cinta sehingga bumi tidak berakhir karena ketersediaan kebutuhan mahluk hidup didalamnya sudah tidak lagi terpenuhi. Kalaupun bumi harus berakhir, biarlah makhluk hidup tidak merasakan penderitaan yang berlebihan karena kondisinya yang kritis. Semoga kita tidak mewariskan alam raya pada generasi selanjutnya dalam keadaan rusak berantakan. Meskipun berdasarkan ajaran agama bahwa alam raya ini akan berakhir dan waktunya sudah dekat namun semangat untuk mempertahankan kelestarian alam tetap harus lebih maksimal lagi. Teori-teori ilmiah juga mengemukakan bahwa alam akan berakhir dan waktunya tidak terlalu lama.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah menitipkan komentar
semoga informasi ini bermanfaat
Wassalam