Politik kembali memanas di Bulukumba

Pertarungan politik di kabupaten Bulukumba, daerah yang kerap disapa dengan istilah Butta Panrita Lopi kembali di buka. Pemilihan kepala daerah(Bupati) akan di selenggarakan 2015 mulai nampak dengan suasana politik yang mulai memanas. Senyum kembali betebaran dimana-mana, tak kenal waktu senyum itu tak pernah hilang, namun apakah senyum itu akan terus tercipta seiring dengan pasca pemelihan bupati 2015 mendatang ? atau hanya sesaat untuk mencari dukungan atau sensasi dari masyarakat ? mereka berlomba-lomba untuk mengklaim kebenaran dan kebaikan ada di pihaknya namun apakah itu betul menurut agama?

Tapi semoga kehadiran mereka untuk menjadi pemimpin daerah hadir dari nurani yang terdalam agar gerak dan eksistensi kehadirannya benar-benar untuk membangun daerah, bukan sekedar menjadi pemimpin yang lahir untuk menjadi penguasa semata. Namun TPC tak pernah melihat siapa mereka, dan mereka berasal dari kalangan mana, TPC hanya melihat mereka dari ketulusan dan keinginan yang kuat hadir dan lahir untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. kami sangat menjunjung tinggi nilai netralitas dan tak akan ikut campur dalam dunia politik yang saat ini mulai memanas. Siapa pun pemimpinnya, kami akan selalu mendukung disamping mereka hadir dan lahir untuk memberi kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Namun satu hal yang terkadang membuat kami miris dan seakan menjerit ketika mendengar bahwa pergelatan politik kembali di buka. Yakni, terkait masalah alat peraga yang tak kenal tempat. Selain mengurangi keindahan dan kebersihan daerah yang sangat fatal adalah menggunakan pohon sebagai media pemasangan alat peraga. Keberadaan pohon sangat penting dalam kehidupan dan lingkungan tapi bagaimana jika kita ikut merusaknya. Sebagian besar alat peraga yang di pasang pada batang pohon menggunakan paku. Olehnya itu kami dari keluarga besar TPC sangat meminta agar kiranya alat peraga jangan di pasang dengan menggunakan paku, kami tidak melarang tapi gunakanlah media yang tidak merusak.