Senin, 08 Juli 2013
One komentar

Sosialisasi Program Tahapan Pembelajaran Aktif


Paradigma pendidikan di kampung atau di desa-desa masih menggunakan pendekatan andragogik karena pendidikan khususnya pada usia sekolah dasar dan sekolah menengah diserahkan sepenuhnya kepada guru dan sekolah, sementara itu siswa menerima sepenuhnya pengetahuan hanya dari guru.
Keadaan ini dinilai oleh The Pinisi Center (TPC) sebagai masalah yang harus segera diselesaikan. Olehnya itu berdasarkan hasil keputusan rapat yang telah menganalisis masalah secara saksama dan penelitian awal memberikan catatan bahwa persoalan ini harus diperhatikan oleh semua pihak, terutama pemerintah dan pemerhati pendidikan. Khusus TPC yang juga berkecimpung di bidang pendidikan menilai bahwa masalah ini harus segera diselesaikan, olehnya itu program yang paling tepat untuk meretas masalah ini adalah “tahapan pembelajaran aktif”.

Sebagai uji coba program, sekolah yang menjadi objek kegiatan adalah SDN No 51 Parangsilibbo Somba Palioi Kecamatan Kindang, SDN 85 Bingkarongo Kecamatan Rilau Ale dan SDN 245 Batutompo Rilau Ale. Ketiga sekolah ini dinilai mampu memberi contoh terhadap sekolah-sekolah lain yang ada di Bulukumba.
Program tahapan pembelajaran aktif ini dimulai dengan memberikan surat resmi kepada kepala sekolah untuk mengkoordinasikan program ini pada guru-guru dan masyarakat. Desain program ini akan mengumpulkan orang tua/wali siswa dan guru-guru yang difasilitasi oleh TPC dan Sekolah masing-masing. Tujuannya adalah, orang tua/wali siswa akan diberikan pencerahan bahwa pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggungjawab guru-guru dan sekolah tapi juga tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Bentuknya antara lain memberikan perhatian pada anak didik terkait dengan tugas-tugas sekolah, pendidikan akhlak dan pergaulan di lingkungan menjadi tanggungjawab masyarakat.
Secara umum tujuan program ini akan memberikan penyadaran bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Yang berperan aktif dalam urusan peningkatan kualitas pendidikan adalah orang tua sebagai sumber pendidikan dari keluarga dan lingkungan. Sementara itu, guru-guru atau sekolah tidak bisa diharapkan secara penuh mendidik siswa-siswi. Karena itu kerja sama antara guru dan siswa sangat diharapkan untuk perbaikan kualitas pendidikan, khususnya di Bulukumba.
TPC berharap, semoga program ini memberikan perbaikan pada peningkatan kualitas pendidikan di Bulukumba. Olehnya itu dukungan dari semua pihak sangat diharapkan untuk kesuksesan program ini.


Abdul Haris Mubarak, S.Sos
Koordinator Program
 

1 komentar:

  1. Masih banyak fenomena,
    pendidikan yg harus sama - sama
    di perhatikan, karena masih banyak hal yang harus di perbaiki,
    Mari satukan barisan,

    dan

    jangan hanya bulukumba donk...

    Gowa juga butuh Perhatian...

    Makasih...

    BalasHapus

Terima kasih telah menitipkan komentar
semoga informasi ini bermanfaat
Wassalam

 
Toggle Footer
Top