Senin, 26 Agustus 2013
0 komentar

Kunjungan ke Desa Kahaya


The Phinisi Center (TPC) mengadakan kunjungan di puncak gunung, di Desa Kahaya Kecamatan Kindang, kabupaten Bulukumba. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari diadakannya sosialisasi pendidikan partisipatif. Camping merupakan sebuah wjud dari kepeduliaan terhadap kebersamaan dan persaudaraan dengan melakukan camping hal itu bias lebih terasa. 


Perjalanan menuju puncak gunung di kahaya, memakan waktu yang cukup lama. Sekitar kurang lebih tiga jam jalan kaki untuk menjangkau tempat ini. Kahaya merupakan sebuah desa yang masih sangat terpinggirkan. Perekonomian yang ada di desa ini seakan tak berputar karena akses yang sulit dijangkau oleh masyarakat. 

Sumber penghasilan pokok masyarakat di daerah ini yakni tanaman kopi dan jagung, akan tetapi terkadang gagal panen akibat angina putting beliung yang setiap tahunnya datang dan memperak-porandakan tanaman serta rumah penduduk. Untuk mengantisipasi robohnya rumah penduduk, maka setiap rumah yang ada di desa ini dilengkapi dengan penopang dari bamboo yang dibuar dari segala penjuru. Menurut warga ada banyak tanaman yang cocok untuk menopang penigkatan perekonomian mereka,seperti penanaman tanaman jangka pendek (sayur-sayuran) akan tetapi akses jalan yang membuat mereka tidak dapat melakukan hal tersebut.

Dari segi pendidikan, masyakat sekitar belum memahami pendidikan dan manfaatnya sehingga mereka cendrung tidak menyekolahkan anaknya dan lebih cendrung menyuruh anaknya bekerja daripada mengenyam pendidikan dibangku sekolah. Selain itu mereka berpendapat jika anaknya sudah mampu untuk membaca, mereka pun menganjurkan anaknya untuk putus sekolah. Selain itu sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah menjadi penghambat lancarkan proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah dasar hanya ada satu , dan SMP hanya ada satu yang terletak di Dusun Kahaya.

Dari segi Budaya, masyarakat desa ini masih menerapkan saling membantu/ kerjasama, gotong royong, serta sifat kekeluargaan masih sangat kental.

Dari segi wisata, Desa ini memiliki potensi wisata yang sangat bagus karena terlihat dari pemandangan alam yang menjadi hiasan terindah yang tidak dapat dilihat di daerah lain. Ada beberapa titik yang sudah menjadi objek wisata yaitu Tanjung merupakan puncak gunung yang berada di Dusun Tabbuakkan, Danau yang berada di dusun kahaya, serta keindahan alam yang berada dimana-mana yang dapat di jadikan objek pemandangan alam yang menarik. Namun keinidahan alam ini hanya dapat di nikmati oleh masyarakat sekitar karena belum terekspos keluar.

Dari segi letak wilayah, Desa ini berada di sebalah barat Kabupaten Bulukumba, merupakan perbatsan kabupaten sinjai, sungai menjadi symbol pemisah Desa ini dengan kabupaten sinjai barat. karena letak sinjai yang begitu dekat dengan desa ini sehingga masyarakat lebih memilih untuk membeli barang dan keperluan di sinjai daripada di Bulukumba sendiri.

Rumah penduduk terdiri dari rumah panggung, yang letaknya terpisah, berbeda dengan rumah yang ada di desa-desa yang lebih maju terkadang berada dalam satu kawasan yang saling berdekatan. Untuk rumah yang berada di desa ini dalam satu kawasan hanya dapat di temui tiga sampai lima rumah, bahkan terpisahdengan jarak yang cukup jauh.

Untuk penerangan, penduduk masih menggunakan lampu sumbu karena belum adanya aliran listrik yang masuk, pemerintah sudah mencanangkan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) namun belum dapat difungsikan.

Harapan penduduk agar kiranya akses jalan dapat di perbaiki, karena faktor pendukung utama peningkatan taraf hidup mereka adalah jalan.
***





0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah menitipkan komentar
semoga informasi ini bermanfaat
Wassalam

 
Toggle Footer
Top