Rabu, 19 Juni 2013
0 komentar

Opini tentang Demonstran


Akhir-akhir ini, suara demonstran kembali mencuat kepermukaan dengan topik permasalahan “penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak”. Aksi protes kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah ini mengundang perhatian seluruh pemerhati rakyat kecil se-Indonesia. bagaimana dan apa bentuk aksi mereka? Tentunya kita telah melihat realitasnya di lapangan bahwa demonstrasi cenderung merusak. Bertolak dari permasalahan tersebut, penulis memiliki opini tentang kejadian tersebut. Mari kita kaji dan diskusikan lebih dalam terkait persoalan ini.

Bagaimana jika demonstrasi yang dipermasalahkan?
Negara Domokrasi yang memiliki semboyan “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” membetulkan dan menyiapkan media menyalurkan aspirasi bagi seluruh warga nagara terkait kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat. Landasannya adalah Hak Asasi Manusia (HAM). Karenanya setiap warga negara yang merasa haknya terganggu bisa mengadu pada pemegang kebijakan.
Itulah sebabnya, kita bebas berdemo dan tidak boleh melarang siapa saja melakukan demonstrasi.
Betulkah demonstrasi ini murni karena HAM?
Hak asasi manusia sebagai landasan seseorang bebas menyuarakan aspirasi biasanya dinilai keliru oleh sebagian orang. Sebagai contoh, itu sangat jelas terlihat pada aktivitas demo yang dilakukan pada tempat-tempat umum dan sangat mengganggu pengguna faslitas negara seperti jalan raya, gedung dewan perwakilan rakyat dan lain-lain.
Kalau pribadi menilai ini adalah salah satu bentuk kekeliruan memaknai HAM sebagai pijakan melakukan demontrasi jika tetap mengganggu masyarakat lain. Kekeliruan memaknai HAM bisa jadi adalah penyebab utama terjadinya aksi anarkis oleh demonstran. Yang dipahami keliru selama ini adalah “Hak asasi manusia” adalah istilah yang diserap dari Amerika Serikat (The Human Right) yang lebih tepat jika diartikan “Hak dan Kewajiban dan dasar manusia”. Dengan demikian, seseorang boleh menuntut hak tapi harus ingat dan terlebih dahulu menunaikan kewajiban.
Salahkah Demonstran yang turun aksi di Jalan?
Jika Demonstran disalahkan, berarti kita harus mampu memberikan solusi terbaik untuk mereka agar bisa menyampaikan aspirasi tanpa mengganggu kepentingan umum.
Alasan mereka berdemo di jalan adalah jalan terakhir karena seluruh media dan cara telah ditempuh namun tidak digubris oleh penentu kebijakan. Demonstrasi yang dilakukan di jalan raya atau tempat umum lainnya juga dilakukan secara damai, namun jika itu belum juga mengundang perhatian pemerintah, maka demonstran akan mengumpulkan massa yang lebih banyak. Yang menjadi catatan bahwa Massa yang banyak tidak selalu berujung pada aksi anarkis, hanya saja selalu ada hal yang memancing demonstran untuk anarkis dan aksi itu biasanya juga dibalas anarkis oleh keamanan.
Masalah yang kemudian muncul adalah kecenderungan terjadinya bentrok yang mengakibatkan rusaknya fasilitas umum atau bahkan milik perusahaan dan pribadi. Jika dipesalahkan, sebetulnya salah siapa? Jawabannya tidak ada yang murni – yang jelas buntut dari persoalan tersebut karena menilai pemerintah tidak tepat dalam mengambil kebijakan (sekedar contoh).
(masing-masing punya alasan, baik pemerintah dalam mengambil kebijakan maupun demontran dalam menyikapi kebijakan. olehnya itu sebagai pengamat, kita seharusnya objektif dalam menilai kebijakan)
Kadiv. Publikasi dan Peneribatan TPC

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah menitipkan komentar
semoga informasi ini bermanfaat
Wassalam

 
Toggle Footer
Top