Senin, 22 April 2013
0 komentar

Berkunjung ke Kawasan Pembuatan Phinisi


Oleh : Akbar
TPC mengadakan study tour ke beberapa tempat wisata di kabupaten Bulukumba rabu 17 April 2013. Study tour yang dilaksanakan untuk pertama kalinya sebagai wujud kepedulian terhadap potensi wilayah dan wisata di kabupaten Bulukumba. Tempat yang pertama kali dikunjungi adalah tempat pembuatan perahu phinisi yang terletak dikelurahan Tana Lemo kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Tujuan utama perjalanan yang dilaksanakan adalah untuk mengetahui filosofi atau asal muasal adanya perahu phinisi di kabupaten Bulukumba yang sekaligus dijadikan sebagai icon kabupaten Bulukumba.

Tempat pembuatan perahu phinisi yang ada di kelurahan Tanah Lemo kecamatan Bontobahari berjarak sekitar 30 kilo dari kota bulukumba yang terletak dibagian timur bulukumba. Tempat ini merupakan tempat pusat pembuatan perahu pinisi. Didaerah ini kita dapat melihat dan menyaksikan bahkan dapat mengetahui cara pembuatan perahu phinisi.
Beberapa teman TPC mengadakan wawancara kepada beberapa pekerja perahu phinisi. namun mereka tidak semua dapat menjelaskan lebih jauh terkait filosofi asal dari perahu phinisi itu sendiri. ternyata ada beberapa pendapat dari penduduk sekitar yang mengatakan bahwa perahu phinisi itu berasal dari sebuah perahu asing yang konon karena adanya tumbukan ombak yang besar sehingga kapat tersebut pecah dan terbelah ditengah laut sehingga terbagi menjadi tiga bagian dan terdampar pada tiga pesisir pantai. Tiga bagian ini terdampar dibeberapa pesisir pantai dikabupaten Bulukumba. Diantaranya di pantai bira, di desa Ara, serta bagian yang ketiga terdapat ditanah beru. Sehingga tanaberu menjadi pusat pembuatan pinisi.
Hampir disepanjang pesisir pantai ditanaberu dapat terlihat berderet perahu phinisi baik yang sementara dibuat hingga perahu yang telah selesai. Terlebih lagi ketika masuk dalam kawasan pusat pembuatan perahu phinisi. Namun perahu yang dibuat dikawasan atau wilayah ini hanya perahu yang berukuran sedang yang memiliki berat sekitar 100 ton. Yang terkadang masa pengerjaannya memakai waktu berkisar 3 sampai 4 bulan. ukuran dan bentuknya pun beragam sesuai dengan pesanan. Begitu pula dengan harga mulai dari Rp. 500.000.000 hingga milyaran rupiah bergantung dari ukuran serta model.
Pembuatan perahu dilakukan setelah ada pesanan disertai dengan bukti tertulis atau surat kontrak komitmen jual beli kepada mereka sebagai konsumen dan pihak produksi. Menurut penduduk sekitar perahu pinisi lebih banyak dibeli/di pesan oleh para turis asing dari jerman, Australia, swedia, Austria, Inggris, Amerika.
Tanaberu merupakan sebuah wilayah yang sebagian besar wilayahnya adalah pesisir pantai sehingga dominan aktivitas penduduk adalah melaut dan membuat perahu. Adapun pembuatan phinisi ditempat ini selain untuk mencari nafkah, juga sebagai bentuk pelestarian budaya. Karena jika tidak dilestarikan maka budaya yang sekaligus icon daerah akan hilang.
***

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah menitipkan komentar
semoga informasi ini bermanfaat
Wassalam

 
Toggle Footer
Top